About Me

Foto saya
I'm just an ordinary girl with my adventure days ...

Bienvenue Sur Mon Blog ^_^

Jumat, 19 Maret 2010

Memahami Statistik Ekonomi


 Inflasi Menurun, Daya Beli Meningkat ???
Seorang kawan pernah meluapkan kekecewaan pada statistik pemerintah yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dia marah dan mengatakan bahwa data BPS ngawur dan BPS tidak melihat kondisi lapangan.

”Baca di koran enggak? Katanya, angka inflasi turun, dari 0,84 persen pada Januari 2010 ke 0,30 persen pada Februari 2010. Padahal, di pasar harga-harga tetap naik. Kalau Anda tidak percaya, ayo kita ke pasar!” Saya mencoba menenangkan teman saya ini. Saya katakan ke teman tersebut bahwa sekarang sudah memasuki Maret 2010. Data yang diumumkan BPS itu untuk Februari 2010.

Dengan begitu, kita tidak bisa mencocokkan data BPS itu dengan yang sekarang terjadi di pasar. ”Baik. Kalau begitu, Anda percaya saja pada saya. Hampir setiap minggu saya pergi ke pasar. Bulan lalu saya juga ke pasar. Dan bulan lalu pun saya melihat kenaikan harga itu. Nah, apakah ini cocok dengan data BPS?” Saya bertanya kepada teman tersebut, apa saja yang dia beli bulan lalu.

Teman saya agak meradang dengan pertanyaan saya. ”Tentu saja saya beli beras. Juga cabai rawit, yang jadi hobi saya. ”Anda beli ikan segar dan telur ayam ras atau tidak?” ujar saya. "Tentu saja tidak, saya vegetarian. "Lalu, ada apa? Anda beli minyak goreng?” tandas saya lagi. ”Saya mengikuti pola hidup sehat, saya jarang menggoreng.” ”Bulan lalu, Anda membeli pakaian atau tidak?” ”Saya orangnya sederhana. Tidak berhobi membeli pakaian. Bulan lalu saya sama sekali tidak membeli pakaian. Pertanyaan Anda makin aneh saja!” ”Beli emas?”

”Pertanyaan apa lagi ini. Saya tak punya uang untuk membeli emas.” Melihat teman saya makin kesal dengan pertanyaan saya, saya pun kemudian mengatakan kepadanya bahwa kebetulan sekali barang-barang yang tidak dia konsumsi (ikan segar, telur ayam ras, minyak goreng, pakaian, dan emas) sedang mengalami penurunan harga pada Februari.

Celakanya, harga beras dan cabai rawit, yang dia konsumsi, justru meningkat banyak. Saya katakan kepadanya bahwa dia kesal pada data BPS karena dia mengonsumsi barang-barang yang harganya naik. Kebetulan pula dia menyewa rumah dan sewa rumah memang naik pada Februari.

Teman saya terdiam, tetapi dia tampak sangat tidak puas. Dia paham bahwa angka inflasi 0,30 persen pada Februari 2010 itu angka rata-rata. Yang turun dari Januari ke Februari adalah angka rata-rata. Tiba-tiba dia mengalihkan persoalan. ”Anda ingat tidak bahwa angka inflasi pada 2009 jauh lebih rendah daripada angka inflasi pada 2008?” ”Ya, ingat. Inflasi mencapai 11,06 persen pada 2008, kemudian turun drastis menjadi 2,78 persen pada 2009.” ”Jadi,rata-rata harga pada 2009 jauh lebih rendah daripada pada 2008 bukan?” tanya teman saya dengan tertawa yang setengah mencemooh. ”Oh.Tidak.” ”Kalau begitu, benar kan bahwa BPS ngawur,” kata teman saya dengan senyum lebar.

Saya kemudian menjelaskan bahwa angka inflasi menunjukkan rata-rata kenaikan harga. Angka inflasi bukanlah rata-rata harga, melainkan rata-rata kenaikan harga. Kalau inflasi turun, yang turun adalah kenaikannya. Selama masih naik, walau kenaikannya turun, harga tentu terus menjadi lebih mahal. Itulah yang menyebabkan tampak ada ”ketidakcocokan” di statistik dan di pasar.

Inflasi yang menurun memang tidak mengatakan harga yang menurun. Selama masih ada inflasi (selama inflasi masih positif), harga masih akan naik terus. Teman saya terdiam.

Mencoba merenung, perbedaan antara kenaikan harga dan harga itu sendiri. Penurunan inflasi berarti penurunan kenaikan harga, sedangkan harga itu sendiri masih meningkat. Contoh lain yang amat mencolok adalah yang terjadi pada 2005 dan 2006. Angka inflasi turun amat drastis dari 17,11 persen pada 2005 menjadi 6,60 persen pada 2006.

Harga turun dengan drastis? Daya beli masyarakat meningkat? Karena inflasi masih positif, rata-rata harga pada Desember 2006 hampir 25 persen lebih tinggi daripada rata-rata pada Januari 2005. Kalau tidak ada peningkatan dalam pendapatan,daya beli masyarakat justru menurun. BPS tidak salah karena di seluruh dunia inflasi memang menunjukkan kenaikan harga, bukan harga itu sendiri.

Teman saya mengangguk-angguk. Dia paham mengenai statistik inflasi. BPS tidak salah. ”Tetapi,” teman saya masih penasaran, ”Tidak perlukah kita menyajikan statistik yang lain agar kita dapat lebih memahami harga dan daya beli masyarakat?” Dia mengatakan bahwa kita perlu statistik selain inflasi. Selama ini dia selalu mengira bahwa inflasi yang turun berarti harga yang turun.

Menurut dia, banyak orang lain yang berpikir seperti dia. Dia mengatakan, kalau bukan ekonom, tentu tidak akan tahu hal ini. Saya menimpali, ”Ada juga ekonom yang tidak tahu hal itu.......Tetapi, mestinya itu hanya kebetulan saja.” ”Aris, bagaimana kalau tiap bulan pemerintah juga mengatakan bahwa harga-harga tetap terus naik, dan tidak hanya mengatakan apakah inflasi turun atau naik. Harga dikatakan turun, bila inflasi negatif.”

”Menurut teori ekonomi, harga yang turun itu tanda ekonomi lesu. Jadi, harga yang menurun tidak baik untuk perekonomian,” saya mencoba menerangkan ke teman itu. ”Aris, Anda ini bicara apa? Tiap bulan harga naik. Tapi, honor yang saya peroleh dari mengajar tidak naik tiap bulan. Bahkan setahun atau dua tahun pun sering tidak naik. Kalaupun naik, itu bukan karena penyesuaian dengan kenaikan harga. Penghasilan saya hanya meningkat kalau saya mengajar lebih banyak. Maaf,saya bukan ekonom.” Saya terdiam. Tak dapat menjawab pertanyaan ini. Saya merenungi lagi semua teori ekonomi yang pernah saya pelajari.

Memang kita perlu mempelajari lagi (re-learn) teori ekonomi. Kita perlu teman-teman yang bukan ekonom untuk memberikan pertanyaan fundamental untuk memaksa para ekonom (termasuk saya) mengkaji ulang ”dogma” yang sering kita pelajari, termasuk statistik yang kita pakai.

Mungkin ada baiknya bila para ekonom mencoba ”memasyarakatkan” konsep ekonomi secara luas agar para bukan ekonom (dan juga ekonom) tidak menyalahartikan statistik ekonomi. Setiap pengumuman statistik ekonomi perlu penjelasan mengenai apa yang diperlihatkan statistik itu. Inflasi adalah salah satu contoh.

ARIS ANANTA
Ekonom
(//ade)
Sumber :
http://economy.okezone.com/read/2010/03/10/279/310930/memahami-statistik-ekonomi-inflasi-turun-daya-beli-meningkat
Read more "Memahami Statistik Ekonomi..."

Rabu, 17 Maret 2010

Pemenang UG Economy Competition 2009

Berikut adalah nama pemenang UG Economy Competition 2009


*diperjelas:
dari kelas 4 EB 01 B
- MARIANAH PADANG              (20206584) Read more "Pemenang UG Economy Competition 2009..."

10 PEMUDA TERHEBAT dalam sejarah INTERNET abad 19-20an


10 PEMUDA TERHEBAT dalam SEJARAH INTERNET

Larry Page dan Sergey Brin (Penemu GOOGLE)
Siapa yang tidak kenal dengan kedua pemuda hebat dengan mesin pencari paling diandalkan dan paling banyak dipakai di seluruh dunia. Mereka membuat mesin pencari yang dinamakan Google pada tahun 1998 ketika mereka baru berusia 24 tahun. Tujuan pertama mereka hanya sebagai bahan untuk menyalurkan hobi koding mereka. Tetapi diluar dugaan Google menjadi mesin pencari nomor satu bersaing dengan Yahoo. Kemudian mereka memulai membuat kantor pertamanya di dalam garasi, dua orang ini mengilhami ribuan bahkan jutaan pemuda untuk mencari uang online. Larry dan Sergey kemudian menciptakan perusahaan senilai satu multi milyar dollar yang mengguncangkan Internet sehingga platform Google diakui di seluruh dunia. Siapa sih yang belum mengenal Google?

  
Jerry Yang dan David Filo (Penemu YAHOO)
Dua pemuda ini menciptakan mesin pencari yang menjadi saingan paling dekat Google yaitu Yahoo! Mereka membuat Yahoo! sebagai hirarki web direktori yang kemudian pengunjung diluar dugaan mereka. Namanya saja web direktori jadi bukan 100% mesin pencari sehingga secara kelengkapan hasil pencarian akan lebih actual menggunakan Google. Tahun 1995 kedua orang ini menciptakan Yahoo! yang pada saat itu Jerry berusia 26 tahun dan David Filo 28 tahun. Kedua pemuda sukses ini sekarang mungkin sering muncul di majalah setelah Microsoft memberikan tawaran senilai US$44.6 milyar untuk mengambil alih Yahoo Inc.


Joe Hewitt dan Blake Ross (Penemu MOZILLA FIREFOX)
Anda menggunakan browser Mozilla Firefox bukan? Pemuda hebat inilah yang membuatnya. Tahun 2003 menjadi tahun bersejarah bagi Blake Ross membuat Mozilla dalam berusia 19 tahun (berarti sama ya dengan saya hehehe). Mozilla tumbuh sangat pesat, menggoda pengguna Internet untuk memakai browser Mozilla Firefox yang lebih mudah dioperasikan dibandingkan kebanyakan aplikasi penjelajah web lainnya serta alasan kuat lainnya adalah lebih cepat memuat halaman website. Dengan mudah kita dapat menerapkan tips mempercepat koneksi internet dengan Add On yang open source.


Mark Zuckerberg (PENEMU FACEBOOK)
Pemuda ini mungkin sudah menjadi pemuda paling kaya sepanjang perjalanan web jejaring social Facebook! Alumni mahasiswa Harvard University. Dalam usia yang ke-19 tahun Mark menciptakan Facebook yang kini menjadi situs web jaringan sosial terbesar kedua setelah MySpace. Tak heran jika Komunitas Cyber Kebumen juga sudah membuat group di Facebook. Silahkan daftar menjadi member di Facebook. Atau baca sejarah Facebook di sini.


Matt Mullenweg (PENEMU BLOG WORDPRESS)
Para Blogger kalau ditanya tentang siapa Matt Mullenweg pasti tahu. Karena mereka memanfaatkan hasil karya cipta terbesar di dunia blogging. Matt Mullenweg menciptakan menciptakan platform blogging WordPress saat berusia 19 tahun tepatnya di tahun 2005 kemarin. dan sejak itu blogosphere mulai berevolusi. Saya sendiri mengakui bahwa software blogging WordPress memang mudah dipakai dan selalu diperbaharui dan terus meningkat. Dengan berbagai plugin-plugin untuk kustomisasi blog dari segi SEO maupun layout.
PIERRE OMIDYAR (PENEMU ONLINE E-BUY)
Saat Pierre Omidyar berusia 28 tahun ia mendirikan eBay sebagai website lelangan online sedunia. Yang kemudian idenya ditanggapi oleh banyak pengunjung pada akhirnya membuat eBay menjadi platform dunia.


 

Tom Anderson (PENEMU MySpace)
“Hi! I am Tom” pernah mendengar kata tersebut. Jika Anda pengguna MySpace mungkin sudah aware dengan Tom. Tom Anderson mendirikan MySpace di tahun 2004 ketika berusia 23 tahun. Dia mungkin tidak sekaya Mark Zuckerberg. Akan tetapi ia tercatat sebagai pendiri jaringan sosial yang dipakai paling luas di Internet.
Pemuda-pemuda bersejarah dalam perkembangan internet hampir semua didominasi oleh pemuda asal Amerika. Kapan pemuda Indonesia yang sukses di internet muncul? Semoga pemuda Indonesia yang hebat-hebat akan ikut serta masuk sejarah perkembangan teknologi era ke-3.

Sumber : 
Read more "10 PEMUDA TERHEBAT dalam sejarah INTERNET abad 19-20an..."

Kontrofersi ACFTA di Indonesia


ACFTA: Berkah atau Bencana bagi Indonesia?

Sejak 1 Januari 2010, perjanjian perdagangan bebas antara China dan enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Brunei Darussalam) yang lebih dikenal dengan ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA) telah dimulai.

Perjanjian yang menyepakati adanya ASEANChina Free Trade Area (ACFTA) sebenarnya sudah direncanakan sejak 2002 dan ditandatangani pada 4 November 2004 di Phnom Penh, Kamboja. Konsekuensi dari adanya perjanjian tersebut adalah pembukaan pasar dalam negeri secara luas untuk dapat dimasuki barang-barang industri dari negara yang ikut dalam perjanjian tersebut. Tidak dapat dimungkiri posisi China yang sangat berpengaruh pada tataran perekonomian internasional membuat setiap negara ingin melaksanakan kerja sama dan berguru kepada mereka seperti ungkapan “belajarlah hingga ke negeri China”.

Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan China yang sangat pesat saat ini merupakan langkah nyata keberhasilan Pemerintah China dalam membangun perekonomian dan perdagangan internasionalnya. Perekonomian China yang berorientasi pada ekspor menjadi tantangan bagi negaranegara di dunia, khususnya negara berbasis industri. Namun, sudah seharusnya Indonesia tidak hanya belajar dari keberhasilan China dalam membangun perekonomiannya, tetapi juga harus belajar dari pengalaman bangsa lain tentang China, khususnya dalam hubungan dagang internasional dan mentalitas atau kebijakan dalam negeri yang mereka laksanakan.

Pro dan kontra keikutsertaan Indonesia dalam perjanjian tersebut sangat jelas terasa. Pihak yang pro menyatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam ACFTA tidak berarti ancaman serbuan produkproduk China ke Indonesia, tetapi merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke China dan negara-negara ASEAN serta peluang tumbuhnya investor dari negara-negara tersebut yang akan menanamkan modalnya di Indonesia guna membuka lapangan usaha baru untuk menyerap tenaga kerja di Indonesia. Di samping itu, dengan adanya ACFTA, konsumen di Indonesia juga akan diuntungkan dengan adanya barang-barang yang lebih murah yang akan masuk ke Indonesia sehingga daya beli masyarakat akan naik.

Pandangan akan keuntungan yang didapatkan Indonesia dengan keikutsertaannya dalam ACFTA ini berbeda dengan pihak yang menentangnya. Ada kekhawatiran akan dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya perjanjian tersebut bagi kelangsungan hidup industri lokal, khususnya industri mikro, kecil, dan menengah yang saat ini masih berjalan terseok-seok. Mereka menganggap bahwa saat ini kebijakan-kebijakan pemerintah belum dapat menaikkan daya saing industri mikro, kecil, dan menengah di tengah kancah industri internasional, apalagi dengan adanya kebijakan baru dengan dibukanya pasar bebas tersebut sehingga ditakutkan industri mikro, kecil, dan menengah akan semakin terpuruk dan mati secara mengenaskan.

The show must go on, inilah istilah yang tepat yang harus diterima masyarakat Indonesia dengan telah diberlakukannya kesepakatan ACFTA tersebut. Pelaksanaan ACFTA seharusnya tidak menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Memang tidak dapat disangkal bahwa di satu sisi kesepakatan tersebut akan banyak menguntungkan bagi para konsumen. Sementara di sisi lain juga dapat mengancam kelangsungan hidup produsen lokal. Akan tetapi dengan telah ditandatanganinya kesepakatan ini sejak lama, masyarakat Indonesia haruslah yakin bahwa pemerintah sudah memikirkan hal tersebut matang-matang.

Masyarakat juga harus yakin bahwa pemerintah telah mempersiapkan segala sesuatunya baik sarana-prasarana serta kebijakan tambahan yang benar-benar prorakyat maupun langkah-langkah dalam menangani konsekuensi negatif yang ditimbulkannya. Dengan demikian keikutsertaan Indonesia dalam ACFTA dapat benar-benar membawa manfaat dan kemaslahatan bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Jika hal tersebut dilihat dari sudut pandang dalam sistem ekonomi Islam yang saat ini masih terus berkembang, kewajiban negara dalam hal ini pemerintah telah diatur, salah satunya untuk memastikan tersedianya bahan baku, energi, modal, dan pembinaan terhadap pelaku ekonomi rakyatnya.

Selain itu, negara juga berkewajiban mengatur ekspor dan impor barang sehingga benar-benar dapat mendatangkan kemaslahatan bagi masyarakat. Pembatasan ekspor bahan mentah dan peningkatan ekspor barang-barang hasil pengolahan yang lebih memiliki nilai tambah selama telah memenuhi kebutuhan dalam negeri adalah juga merupakan tugas dari pemerintah, demikian halnya dengan pembatasan impor barang-barang yang dapat mengancam industri dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih tegas dalam menerapkan semua kebijakan yang ada dengan memastikan bahwa barang-barang yang masuk ke Indonesia adalah merupakan barang-barang yang legal.

Kesemuanya harus sesuai dengan standar yang ada di Indonesia dan memiliki kepastian akan kehalalannya. Semua itu harus dilakukan pemerintah karena negara adalah pelindung bagi rakyatnya. Di sisi lain, para pejabat dan masyarakat harus lebih meningkatkan sikap nasionalismenya dengan lebih mencintai produk-produk dalam negeri karena hal inilah yang akan menjadi tumpuan bagi tetap eksisnya keberadaan produk-produk lokal.

Para pengusaha juga harus lebih meningkatkan daya saing dengan lebih meningkatkan mutu produk dengan selalu berinovasi guna memperoleh pasar lebih besar yang terbuka di negara-negara ACFTA serta meningkatkan ketahanan mental spiritualnya karena hal tersebut merupakan kunci sukses bagi para pengusaha. Demikian juga dengan para politikus, guna menghadapi ACFTA ini janganlah saling menghujat, tetapi bantulah dengan aksi nyata baik kritik yang bersifat membangun maupun bersifat solusi bagi semua pihak. (*)

Oleh :
H Karjadi Mintaroem
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga
(//rhs)

Sumber :

http://economy.okezone.com/read/2010/02/23/279/306269/acfta-berkah-atau-bencana-bagi-indonesia

 

Read more "Kontrofersi ACFTA di Indonesia..."

Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Bagaimana Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan Menurut  Tung Desem Waringin
Memang sangat penting bagi seorang pebisnis untuk memberikan semangat dan motivasi kepada para karyawannya agar produktivitasnya meningkat. Namun pertanyaannya, bagaimana caranya agar karyawan bisa terpacu untuk meningkatkan produktivitasnya dengan penuh kesadaran diri dan tanggung jawab?

Bagaimana menciptakan suasana yang mendukung agar para karyawan atau tim kita tetap terpacu untuk peningkatan produktivitasnya dengan lebih menyenangkan? Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan produktivitas karyawan di antaranya dengan melakukan
“Game of Work”, yaitu bagaimana membuat suasana kerja menjadi lebih menyenangkan seperti “Bermain Game” sehingga “Produktivitas Kerja Meningkat”.

Apakah karyawan atau tim Anda terlihat rajin masuk kantor namun tidak menunjukkan kemajuan dalam produktivitasnya, tidak menunjukkan peningkatan penjualan? Bahkan malah terjadi kemerosotan penjualan dan produktivitas secara menyeluruh? Semakin lama karyawan atau tim kita terlihat semakin bosan dan tidak bersemangat dalam melakukan tugasnya? Salah satu faktor penyebabnya adalah suasana kerja yang tidak menyenangkan.


Karena itu dengan melakukan
“Game of Work” maka suasana kerja akan lebih menyenangkan sehingga mampu membantu peningkatan produktivitas karyawan dan peningkatan penjualan pada umumnya. Ada beberapa prinsip dalam “Game of Work”  yang perlu kita ketahui di antaranya:

1. Adanya Goal/Tujuan yang jelas.

Tetapkan tujuan bekerja yang jelas bagi karyawan atau tim Anda, dan goal yang jelas akan target pencapaian/penjualan yang akan diraih.
 2. Score Keeping / Pencatatan Angka.
Dengan demikian, aktivitasnya bisa lebih terpantau dengan baik. Harus sederhana dan objektif, score harus bisa dicatat sendiri. Harus bisa mencatat prestasi pribadi, sejarah prestasi, dan standar prestasi yang diinginkan. Pencatatan harus dinamis.

3. Feedback/Umpan Balik laporan dari aktivitas.

Apa yang sudah baik, apa yang perlu ditambah,atau yang perlu diperbaiki. Meningkatkan frekuensi feedback = meningkatkan kualitas serta kuantitas pencapaian prestasi.Ketika feedback disampaikan dari bulanan jadi mingguan, prestasi akan meningkat. Ketika diukur dan diberikan feedback setiap jam, akan lebih meningkat.

4.Pilihan Sikap.

Antara lain terkait dengan memilih keputusan dan memilih tindakan.

5. Aturan Bermain.

 Kembangkan kepastian sehingga orang-orang yang terlibat di dalamnya mau dan bisa melakukan dengan sepenuh hati. Aturan main yang perlu ditekankan antara lain harus jelas: (i) Kapan Keluar: misalnya karena tidak jujur, berkeluh kesah/ negative, sakit-sakitan, tidak mencapai target dalam 3 bulan, (ii) Kapan Menang: di antaranya aturan penghargaan /reward, aturan sanksi/punishment, aturan operasional, dan aturan perkembangan.

6.Membiasakan Karakter Pemenang.

Misalnya:“Pemenang Bersiapsiap”,“ Pemenang Berkeinginan dan Memutuskan Jadi Pemenang”, “Pemenang Spesifik dan Positif “, “Pemenang Bertanggung Jawab”.

Dengan mempraktikkan halhal tersebut, maka akan semakin mendukung terciptanya suasana yang mendukung pengoptimalan produktivitas karyawan sehingga bisa membantu peningkatan penjualan. Jika anda sangat tertarik bagaimana untuk mempraktikkan
“Game of Work” ini dalam bisnis dan pemasaran Anda secara lebih detil, silakan ikuti seminar Business Revolution yang saya adakan.(Koran SI/adn)

Salam dahsyat       


TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No 1 di Indonesia
The most Powerful People and
Ideas in Business 2005      
(//rhs)
Sumber :
http://economy.okezone.com/read/2010/03/14/23/312376/mengoptimalkan-produktivitas-karyawan 
Read more "Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan..."

Senin, 15 Maret 2010

Manajemen Stategik Mata kuliah SoftSkill

ApA iTu MANAJEMEN STRATEGIK??? 
1. Pengertian Manajemen Strategis 
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt &  R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV) 

Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

2. Tantangan Manajemen Strategik
Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi  memiliki skala yang relatif besar dibandingkan dengan pesaingnya).

Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya.
3. Model Berbasis Sumber Daya
Michael A. Hitt &  R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18)  mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan,  dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi (Gambar-3). Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah  berpindah antar perusahaan.  Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing.

Sumber daya adalah input bagi proses produksi  perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi  tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi.

Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan  bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya (seperti  pemasaran dan pekerjaan pegawai).

Gambar-3
Model Berbasis Sumber Daya Untuk Profitabilitas Tinggi

Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing. Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu tugas atau aktiivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi. Tidak seluruh sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki  potensi seagai dasar  keunggulan bersaing yang  berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan kemampuan tersebut berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber daya (istilah sumber daya juga mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika  memungkinkan perusahaan menggunakan kesempatan dan/atau menetralisir ancaman dalam lingkungan eksternalnya; Sumber daya disebut langka apabila, jika ada, hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada maupun yang mungkin ada; Sumber daya disebut tak dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya; serta tidak dapat digantikan jika tidak memiliki equivalen yang strategis.  Apabila  kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, sumber daya dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata.

4. Tugas Ahli Stategik Yang Efektif
Kerja keras, analisis yang teliti dan akal sehat merupakan persyaratan keberhasilan seorang ahli strategi. Mantan CEO Apple Computer, John Scully, berusaha tidur satu jam disini dan disana. Dalam menggambarkan kenyataan kerja dalam tahun 1990an, Scully , menyarankan bahwa tidur sepanjang malam adalah ciri jaman agraria dan industrial kuno. “Orang tidak demikian lagi sekarang” katanya “Satu hari adalah 24 jam, bukan hanya jam 8 hingga jam 5”

Selain kerja keras, analisis yang menyeluruh dan akal sehat, ahli strategi yang efektif harus dapat berpikir dengan jernih dan melontarkan banyak pertanyaan. Efektifitas strategi mereka akan meningkat apabila mereka dapat menemukan cara bagi yang lain untuk berpikir dan bertanya mengenai apa yang dilakukan perusahaan dan mengapa. Tetapi khususnya, manajer puncak ditantang untuk “berpikir serius dan mendalam-mengenai tujuan organisasi yang mereka pimpin atau fungsi yang mereka lakukan, mengenai strategi, taktik, teknologi, system dan orang-orang yang diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Juga pertanyaan penting yang harus selalu ditanyakan. Melalui cara berpikir ini, ahli strategi bersama dengan yang lain, meningkatkan kemungkinan untuk mengidentifikasi ide yang inovatif. Apabila ide ini mengarah pada perkembangan kompetensi inti yang berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan, maka ide tersebut akan menjadi dasar untuk menggunakan peluang dalam lingkungan usaha mengejar daya saing strategis diperekonomian global.

Pekerjaan ahli stratgei tidak sederhana, melainkan terdiri dari situasi keputusan yang tidak terlalu jelas-situasi dimana solusi yang paling efektif tidak dengan mudah dapat ditentukan. Bagaimanapun peluang yang ada dari jenis pekerjaan ini menarik. Pekerjaan ini menawarkan peluang yang menarik untuk berkhayal dan bereaksi. Kata-kata  berikut diberikan sebagai saran oleh ayahnya kepada Steven J. Ross, mantan Chairman dan co-CEO Time-Warmer, menjelaskan menariknya ahli strategi: “Ada tiga katagori orang-orang yang pergi kekantor, menaruh kakinya diatas meja dan berkayal selama 12 jam; orang yang tiba pada jam 5 pagi dan bekerja 16 jam, tanpa berhenti sekalipun untuk berkhayal; dan orang yang mengangkat kakinya, berkhayal selama satu jam dan kemudian mengerjakan sesuatu mengenai khayalan tersebut” Ahli strategi memiliki peluang untuk berkhayal dan bertindak, dan yang paling efektif dalam memberikan pandangan (khayalan) untuk secara efektif membantu lainnya dalam menciptakan keunggulan bersaing perusahaan yang berkesinambungan.

Sumber : 
Read more "Manajemen Stategik Mata kuliah SoftSkill..."

Kalender Akademik UG 2010

Read more "Kalender Akademik UG 2010..."
 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger
Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Blog Tutorial

Great Morning ©  Copyright by Marie Situmorang | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks